Kenapa Ia Disebut Abu Lahab
Gambar : easy-peasy.ai
suluhtrending.com - | Abu lahab nama sebenarnya adalah Abd al-Uzza bin Abd al-Muththalib, lalu kenapa Ia disebut Abu Lahab. Kata lahab dapat diartikan sebagai kobaran api yang tidak berasap sehingga gelar Abu Lahab dapat dimaknai secara simbolik sebagai master provokator. Hal ini sesuai dengan perilaku Abu Lahab dalam mencegah Rasulullah menyebarkan Islam.
Untuk mengimbangi usaha pembunuhan karakter yang dilancarkan oleh elit Makkah yang salah satunya itu abu Lahab maka Rasulullah berdasarkan tuntunan wahyu menyebut Abd al-Uzza bin Abd al-Muththalib, pamannya sendiri, dengan gelar Abu Lahab.
Peristiwa yang melatari gelar Abu Lahab adalah ketika Rasulullah berda'wah secara terbuka di bukit Shafa. Respon sinis dilontarkan Abd al-Uzza kepada Rasulullah saat itu tergambar dari kata-katanya "Tabban laka sair al-yaum... binasalah engkau sepanjang hari...". Atau dalam versi lain, surat ini diturunkan ketika Abd al-Uzza tidak bisa terima jawaban yang diberikan Rasulullah tentang imbalan jika ia masuk Islam. Mendengar celotehan Abd al-Uzza tersebut Rasulullah hanya diam, tetapi Allah langsung membalasnya dengan menurunkan Qs. al-Lahab [111]: 1-5.
تبت يدا أبي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَب : سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ هَبِ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ (2)
*Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut,"
Dalam wahyu ini tidak hanya Abu Lahab saja yang menjadi sasaran, tetapi berikut juga dengan istrinya karena memang terkenal sebagai pembuat fitnah. Istrinya digambarkan sebagai pembawa kayu bakar (hammalah al-hathab) dapat dimaknai sebagai pencari bahan fitnah guna dijadikan materi provokasi oleh suaminya Abu Lahab. Jika Rasulullah selesai menda'wahi seseorang atau suatu suku, segera Abu Lahab menyebarkan fitnah dengan berbagai perkataan tak berdasar. Intinya kehidupan Abu Lahab selalu disibukkan dengan membuat provokasi hitam atas Rasulullah.
Wajar jika kemudian di masa akhir hidupnya, Abu Lahab terjangkit penyakit lepra akut sampai ajal menjemputnya pada tahun ke-2 hijrah, setelah perang Badar. Para kolega dan pendukungnya enggan mengurusi mayatnya karena ditakutkan akan menular. Baru selang beberapa hari, dengan terpaksa, keluarga dan para pengikutnya menguburkan mayat itu dengan cara didorong oleh kayu yang panjang, lantas menutup kuburannya dengan batu dan tanah. Demikian yang diriwayatkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa al-Nihayah [] AR
0 Response to "Kenapa Ia Disebut Abu Lahab"
Posting Komentar